Kamis, 05 November 2015



Salam Rindu Ibuku…
Ketika terlarut dalam kesibukan, tiba-tiba hati tak bisa dapat dikompromikan. Rasa sedih dan rindu yang mendalam itu datang kembali, maka aku tak dapat menolaknya. Air mata pun jatuh berlinangan karena mengingat satu sosok yang sangat penuh cinta kasih dan penuh kehangatan. Raga ini ingin sekali memeluknya tetapi tak dapat karena keadaan ini memaksa untuk aku menahannya. Banyak hari yang terlewati tanpa hadirnya, begitu sedih hati ini karena untuk sementara kita harus terpisah. Ketika dulu aku banyak menyakitinya dan tak menyadari betapa kasih sayangnya begitu tulus kepadaku. Ketika jarak memisahkan barulah hati menyadari betapa aku sangat menyayanginya. Ketika berdo’a kepada Tuhanku jagalah Ia  selalu, sehatkanlah Ia, panjangkanlah umurnya karena aku ingin selalu melihatnya. Aku ingin selalu membahagiakannya setiap waktu dalam hidupku. Salam rinduku ibu, aku menyayangimu selalu. Ketika teringat betapa perjuanganmu sungguh sangat luar biasa. Hati ini sakit ketika melihatmu berjuang sendiri untuk menghidupi anak-anakmu. Engkau ingin anak-anakmu sekolah, engkau ingin anak-anakmu makan, engkau ingin anak-anakmu tak menderita kelak. Ditengah terik panasnya matahari kau berjuang sendiri tanpa kenal lelah hanya untuk sesuap nasi. Ditengah hening malam kau terbangun hanya untuk mendo’akan anak-anakmu. Ibuku tersayang, disini saatnya aku berjuang untukmu walau tak akan pernah bisa membalas dengan sama sepertimu tapi aku ingin memberikan kebahagiaan untukmu meskipun itu hal yang sangat sederhana. Ketika aku mulai lelah dengan kehidupan ini lalu engkau datang memberikan nasihat yang penuh dengan arti.meskipun banyak  motivasi yang datang tetapi tak seindah nasihatmu.